Sabtu, 18 Oktober 2014

Lahat Tempo Doeloe- Maenan Jeme Kite Gale
Catatan AGUS MUHAMMAD

Lahat Jaman Baheula
   
SEJARAH- ALAM KITE (kab.Lahat)
            
           Sekitar tahun 1830 pada masa kesultanan Palembang di Kabupaten Lahat telah ada marga, marga-marga ini terbentuk dari sumbai-sumbai dan suku-suku yang ada pada waktu itu seperti Lematang, Besemah, Lintang, Gumai, Tebing Tinggi, dan Kikim. Marga merupakan pemerintahan bagi sumbai-sumbai dan suku-suku. Marga inilah merupakan cikal bakal adanya Pemerintah di Kabupaten Lahat.



            Pada masa bangsa Inggris berkuasa di Indonesia, Marga tetap ada dan pada masa penjajahan Belanda sesuai dengan kepentingan Belanda di Indonesia pada waktu itu pemerintahan di Kabupaten Lahat dibagi dalam afdeling (Keresidenan) dan onder afdelling (kewedanan) dari 7 afdelling yang terdapat di Sumatera Selatan, di Kabupaten Lahat terdapat 2 (dua) afdelling yaitu afdelling Tebing Tinggi dengan 5 (lima) daerah onder afdelling dan afdelling Lematang Ulu, Lematang Ilir, Kikim serta Besemah dengan 4 onder afdelling. Dengan kata lain pada waktu itu di Kabupaten Lahat terdapat 2 keresidenan.

             Pada tanggal 20 Mei 1869 afdelling Lematang Ulu, Lematang Ilir, serta Besemah beribu kota di Lahat dipimpin oleh PP Ducloux dan posisi marga pada saat itu sebagai bagian dari afdelling. Tanggal 20 Mei akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Lahat sesuai dengan Keputusan Gebernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Selatan No. 008/SK/1998 tanggal 6 Januari 1988.
Masuknya tentara Jepang pada tahun 1942, afdelling yang dibentuk oleh Pemerintah Belanda diubah menjadi sidokan dengan pemimpin orang pribumi yang ditunjuk oleh pemerintah militer Jepang dengan nama Gunco dan Fuku Gunco. Kekalahan Jepang pada tentara sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 dan bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka Kabupaten Lahat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan UU No. 22 Tahun 1948, Kepres No. 141 Tahun 1950, PP Pengganti UU No. 3 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus 1950. Kabupaten Lahat dipimpin oleh R. Sukarta Marta Atmajaya, kemudian diganti oleh Surya Winata dan Amaludin dan dengan PP No. 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dalam Tingkat I provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Lahat resmi sebagai daerah Tingkat II hingga sekarang dan UU No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dan diubah UU No. 32 Tahun 2004 menjadi Kabupaten Lahat.
Bukit Serelo terletak di Desa Perangai Kabupaten Lahat, Bukit Serelo merupakan landmark Kabupaten Lahat. Bukit Serelo disebut juga dengan Gunung Jempol karena bentuknya yang mirip dengan jempol tangan manusia. Pemandangan disekitar sangat mempesona, aliran Sungai Lematang seakan-akan mengelilingi bukit ini. Bukit Serelo merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan yang merupakan barisan bukit terpanjang di Pulau Sumatera

Rabu, 08 Oktober 2014

PUNTANG,GUNUNG GAJAH LAHAT

PUNTANG, Gunung Gajah - Maenan Jeme Kite Gale
Catatan AGUS MUHAMMAD (PAC-SMA STY LAHAT)



 PUNTANG_ GUNUNG GAJAH LAHAT

         Nama Puntang memang sedikit asing di masayarakat Lahat.. tapi bagi kami (anak2 SMA st yosef) itulah tempat dimana kami bisa bebas beekspresi,,
terletak di belakang terowongan Gunng gajah lahat, sangat menantang rasanya untuk kesana melewati terowngan terpanjang ke 10 di indonesia tsb


ATAS (kiri-kanan):ARY, CHRISTO , OKTA, ALBERT, FAUZAN, REZA, AGUS,REPI,LEO
BAWAH(kiri-kanan) : MUHAIMIN,JOSHUA,GERY,OLAN,BAYU,TOTON,IQBAL


      Dari atas terowongan kami bebas berteriak,, melampiaskan emosi yang terpendam
 ,ntah itu masalah sekolah,keluarga,teman, Uang ,ataupun  Cinta,,,,,






Disini kami bisa berinteraksi langsung dengan Alam,,, semuanya ada disini....
hembusan angin yang sejuk, kicauan burung yg indah








Minggu, 05 Oktober 2014

Bukit Jempol

BUKIT JEMPOL - Maenan Jeme Kite Gale
Catatan AGUS MUHAMMAD (PAC-SMA STY LAHAT)


Bukit Serelo/Jempol/Telunjuk,Lahat,Sumsel "08-05-2014"

       Bentukny yang unik, Membuat para adventurer semakin tertantang untuk menjelajahinya,itulah dia Bukit Serelo alias bukit Jempol sebutannya, Namun banyak juga yang menyebut nya bukit Telunjuk,Bukit Serelo merupakan Landmark Bumi Seganti Setungguan. ,Dari kejauhan bukit ini terlihat seperti “Like” pada facebook, bukit ini terletak di Kabupaten  Lahat,Sumatra Selatan. Hampir setiap harinya banyak para adventurer yang mendaki,baik adventurer lokal maupun dri luar kota,..

        Di bukit tersebut terdapat batu yang menjulang keatas dgn kemiringan 85-90 derajat sehingga sulit untuk di daki, kalaupun ingin menaklukkanya harus menggunakan peralatan wall climbing untuk benar-benar sampai dipuncak bukit ini. Tapi tak perlu khawatir membentuk lintasan untuk memanjat puncak ini, karena sudah ada lintasan lama yang dapat digunakan untuk sampai kepuncak..

PAC ADVENTURE - Bukit SELERO LAHAT


       Namun, sebelum sampai kepuncak, kita akan disuguhi oleh keindahan alam khas Bukit Serelo. Pertama, kita akan melewati pedesaan dengan masyarakatnya yang hangat dan ramah.

Agus Muhammad Teguh
        Lalu kita akan menyebrangi jembatan yang terbentang diatas Sungai Lematang yang merupakan salah satu dari Batang Hari Sembilan, motto kehidupan masyarakat Sumsel -       

          Setelah menyebrangi jembatan, kita akan melihat persawahan. Selanjutnya kita akan disambut oleh jalanan menanjak yang sering disebut oleh anak-anak pecinta alam sebagai “Tebing Aduhai”, karena kemiringannya dan keindahan disebrangnya, yaitu Gunung Jempol. Barulah setelah kita melewati tanjakan tersebut kita akan mulai mendaki .......

Gerry Putra Vendrian
          Tapi kalo misal kita berangkat dari kota Lahat ny kita juga bisa menggunakan  transportasi, yang dipakai adalah transportasi darat. Untuk menuju lokasi lereng bukit (Pintu Rimba) bisa menggunakan jasa Ojek atau Akutan Desa (Angdes) atau yang lebih baik lagi pakai mobil pribadi, dijamin pasti lancar deh perjalanan teman-teman…hehehe. Waktu yang ditempuh kurang lebih 30 menit dari jalan lintas (Jalan Utama).

              Pendaikan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 3-5 jam dari pintu rimba , tergantung dari kondisi dan cuaca saat kita mendaki. namun di sarankan bila anda akan mendaki sebaiknya disaat cuaca terang,karena di musim penghujan selain adrenalin yg extream,banyak terdapat Lintah dan pacet,yg mna kedua binatang itu bisa menghisap darah kita ,

        Waktu itu (31-12-2013) pas tahun baru Saya (Agus Muhammad) pernah kesana berdua dengan rekan saya Gabriel Gepsano Repi kamipun di serang lintah dan Pacet
"Aduh bgitu segsaranya kami, udah ujan nyasar,disarang pacet samo lintah pulo.... namun Tuhan selalu Melindngi kami", (curhat dikit hahaha)

Gabriel Gepsano Repi

           Mendaki bukit ini dapat dikatakan cukup santai, namun saat akan sampai  kepuncak, kita akan merasakan adrenalin kita terpacu karena medan yang dihadapi semakin curam dan terjal. Terdapat dua shelter yang dapat digunakan untuk bermalam.

        Dimana ditiap shelter terdapat aliaran air. Shelter satu terletak tak jauh dari pintu rimba. Sedangkan shelter dua berada tepat ditengah-tegah jalur pendakian. (Rumah Nenek).

Ary Renaldi
       Vegetasi yang ada dikaki bukit sampai dengan lereng bukit ditumbuhi oleh tanaman kopi yang memang ditanami oleh masyarakat sekitar (yang mana dalam bahasa lahat Kawe = Kopi ).

                Terdapat juga pohon kemiri disekitar pohon-pohon kopi. Menurut cerita masyarakat, adanya tanaman kemiri merupakan legenda antara Bukit Serelo dengan Gunung Dempo yang berselisih paham dimasa lampau. Alkisah, Gunung Dempo berselisih paham dengan Bukit Serelo dan melemparinnya dengan biji kemiri sehingga tumbuhlah tanaman kemiri, begitu pula dengan Bukit Serelo yang melempari Gunung Dempo dengan pohon bambu, sehingga tumbuhlah pula pohon bambu.

          Tak hanya kopi dan kemiri yang dapat ditemukan dibukit ini. Bukit yang sering dijadikan tempat diksarlat oleh sebagian KPA atau Mapala di Sumatera Selatan ini, juga ditumbuhi oleh tanaman cabai, katuk, nangka, dan jengkol yang notabene banyak ditemukan didataran rendah. Selain tanaman tersebut, kita juga dapat menemukan kepiting merah dialiran-aliran air pada saat malam hari, karena kepiting dihabitat ini merupakan hewan nocturnal.

Muhaimin Adiyoso
 
           Berbeda dengan dikaki dan dilerengnya, mendekati puncak atau biasa disebut para pendaki dengan sebutan Kedaton, vegetasi diarea ini hanya ditumbuhi oleh rerumputan yang hijau dengan batu-batuan yang keras dan terjal. Kedaton dibagi menjadi dua, kedaton satu tempatnya berada dibawah, sering digunakan para pendaki untuk upacara dan hunting foto-foto Kedaton dua terletak dibagian atas, tak jauh dari kedaton satu. >>

Ryan Permadi Akbar
     
 Di kedaton dua terdapat batu yang menjulang keatas yang biasa disebut dengan “Batu Pocong”   


 Jika mendaki dibukit ini, jangan lewatkan untuk duduk diatas batu ini, karena kita dapat melihat pemandangan Kota Lahat.
       
        Setelah sampai di kedaton, puncak dari Bukit Serelo berada didepan mata. Sang jempol raksasa benar-benar gundul tak ditumbuhi oleh tanaman. Jangan lewatkan untuk memeluk sang jempol raksasa ini. Sayang, keindahan sang jempol raksasa diwarnai oleh aksi corat-coret. Ini bukanlah hal yang patut dicontoh kawan! Jika ingin meninggalkan jejak, tinggalkanlah ciuman atau pelukan kalian pada dinding batuan itu.          

Yosef Surya Atmaja

          Dari atas bukit, kita dapat melihat barisan bukit-bukit disekitarnya. Bukit Serelo masuk kedalam gugusan dari Bukit Barisan bersama Gunung Dempo di Kota Pagaralam dan Gunung Kerinci di Provinsi Jambi yang merupakan Summit of Sumatera. Dari kedaton dua menghadap kearah puncaknya tepatnya disebelah barat laut, kita akan melihat bukit kecil yang disebut-sebut sebagai anak dari Gunung Jempol, karena bentuknya yang mirip


Okta Nurdiansyah

           Kita juga akan melihat tambang-tambang batu bara dari atas bukit. Memang pertambangan batu bara di Kota Lahat saat ini sedang berkembang pesat, karena Kota Lahat merupakan salah satu penghasil batu bara terbesar di Provinsi Sumsel. Bukan tak mungkin suatu saat bukit yang elok nan menawan ini dapat pula dikeruk menjadi tambang batu bara.

     
Untuk itulah, mari bersama-sama kita menjaga keindahan dan kelestarian alam disekitarnya, agar tak hanya kita yang menikmati anugerah Tuhan ini, namun dapat pula dinikmati oleh generasi-generasi penerus kita.


Albert Adriel


   Jika ingin mendaki bukit ini pilihlah waktu yang tepat. Jika Anda beruntung, Anda dapat menikmati sunrise diufuk timur. Sebenarnya boleh kapan saja kita mendaki, namun sunrise adalah poin plus dari suatu pendakian
.
           Yang terpenting bukanlah sunrise-nya tetapi bagaimana cara kita mencintai alam dan menjadikannya sebagai sahabat. Ingatlah, alam bukan untuk ditahlukkan, tetapi untuk dicintai. Salam Lestari!!! 




 

  

"SETINGGI APAPUN KITA INGAT LAH KEBAWAH MASIH ADA TANAH YANG KITA INJAK UNTUK BERPIJAK"

                                                      SALAM PAC

        
TARAKANITA SMA ST YOSEF LAHAT
PAC
                                     "SALAM PAC, SEMOGA ALAM KITA AKAN SELALU TERJAGA KELESTARIANNYA"
        ---PAC SMA ST YOSEF LAHAT